“Kenapa belum sukses?” Ada kalanya pertanyaan itu berkelebat di benak orang-orang yang masih juga berkutat dalam sebuah proses panjang menuju sukses. Tidak jarang, kita mendengar kisah sukses orang lain yang perjalanannya terkesan lebih mulus dibandingkan kita.
Lantas, kenapa kita sendiri sulit mencapai sukses? Apa saja yang belum kita lakukan dengan benar? Apakah impian kita terlalu muluk?
Sering kali, ada hal-hal yang kita maknai dengan keliru atau lupa kita terapkan sehingga menghambat kesuksesan. Kita lupa bahwa dunia memiliki aturan mainnya sendiri sehingga kita harus mempersenjatai diri jika ingin berhasil.
Di buku ini penulis menyampaikan bahwa kegigihan adalah kualitas yang memungkinkan seseorang untuk terus melangkah menuju apa yang telah ia targetkan meskipun sulit atau ditentang oleh orang lain. Disini penulis juga memberi kita pengertian sederhana dari sukses, yaitu pencapaian suatu tujuan atau keinginan. Ini jadi pengingat buat diri sendiri bahwa sukses tidak perlu ikut standar orang lain, karena manusia memiliki kadar suksesnya masing-masing.
Yang paling berbekas buat aku adalah bagian berdamai dengan masa lalu. Aku sempat mengalami masa sulit setelah kelahiran anak pertama, sehingga aku takut memiliki anak lagi, takut siklus berulang. Aku selalu ragu apakah aku adalah ibu yang baik umtuk anakku. Namun ketika aku hamil anak kedua aku ingat ada teman aku yang bilang “maafkanlah diri kamu sendiri”. Disitu aku bertekad bahwa aku ingin menjadi lebih baik.
Seperti blurb nya, buku ini untuk kita semua yang sedang berjuang. Dan pastinya jangan lewatkan baca penutupnya : surat untuk kamu yang hampir menyerah.