Ratings6
Average rating3.9
Tinggi diatas planet-hutan, terdapat kota terapung, pengungsian terakhir umat manusia, peradaban yg terbuat dari tanaman, dibangun dengan menyatukan tradisi, teknologi dan sains. Disini para arsitek sangat dipuja, menjadi kaum yg diistimewakan. Kalau bukan karena kemampuan mereka, kota-kota akan jatuh & hancur karena earthrages (badai dahsyat) yang kerap melanda.
Earthrages sendiri merupakan badai dahsyat berupa tremor dan gempa bumi yang masif. Tornado yang mengikis setiap lapisan tanah. Secara harfiah bumi bergolak, bebatuan dan batang pohon memantul dan bergemuruh tanpa henti.
Iravan salah satu arsitek yang kuat dan karismatik. Kemampuannya adalah indentitasnya, namun bagi istrinya yang seorang arkeologis, hal tersebut adalaha cara untuk menekan kaum yang bukan arsitek. Bisa diduga, perjalanan pernikahan mereka tidak begitu mulus.
Ketika ekspedisi hutan berakhir buruk dan membahayakan karir mereka, Ahilya dan Iravan harus bekerja sama untuk menyelamatkan reputasi mereka. Dengan kota mereka yang mulai merosot, penemuan mereka bukan saja mengancam pernikahan mereka tapi juga seluruh peradaban.
Ahilya melakukan ekspedisi di hutan karena kehidupan bermula disana dan riset Ahilya bertujuan untuk menemukan cara bertahan hidup di permukaan tanah lagi, bukannya tinggal di kota terapung yang bergantung pada arsitek.
Aku sangat kesulitan memahami world building maupun magic system dari buku ini. Banyak kosakata yang sangat tidak familiar buat aku. Mungkin karena kemampuan bahasa Inggrisku terbatas. Jika teman-teman yang kemampuan bahasa Inggrisnya tingkat lanjut mungkin bisa mencoba tema distopia mengenai kota yang mengapung di langit karena manusia tidak mungkin hidup menapak tanah lagi karena badai dahsyat yang kerap terjadi.