Setelah sekian lama menunda membaca ini, akhirnya tersentuh juga. Bagusss ternyata.
Di masa depan dimana udara sdh tdk layak dihirup manusia tinggal di bangunan ratusan lantai di bawah tanah, disebut silo. Namun pengetahuan ini hanya untuk kalangan tertentu saja, untuk org2 biasa yg hidup di silo hanya mengetahui dunia mereka saja. Ketika ada yg mempertanyakan hal2 yg tdk seharusnya diketahui, mereka menjadi ancaman & akan dikirim ke pembersihan.
Sayang kelanjutannya gk diteruskan oleh penerbut bhs indonesianya...
Setelah sekian lama menunda membaca ini, akhirnya tersentuh juga. Bagusss ternyata.
Di masa depan dimana udara sdh tdk layak dihirup manusia tinggal di bangunan ratusan lantai di bawah tanah, disebut silo. Namun pengetahuan ini hanya untuk kalangan tertentu saja, untuk org2 biasa yg hidup di silo hanya mengetahui dunia mereka saja. Ketika ada yg mempertanyakan hal2 yg tdk seharusnya diketahui, mereka menjadi ancaman & akan dikirim ke pembersihan.
Sayang kelanjutannya gk diteruskan oleh penerbut bhs indonesianya...
Setelah sekian lama menunda membaca ini, akhirnya tersentuh juga. Bagusss ternyata.
Di masa depan dimana udara sdh tdk layak dihirup manusia tinggal di bangunan ratusan lantai di bawah tanah, disebut silo. Namun pengetahuan ini hanya untuk kalangan tertentu saja, untuk org2 biasa yg hidup di silo hanya mengetahui dunia mereka saja. Ketika ada yg mempertanyakan hal2 yg tdk seharusnya diketahui, mereka menjadi ancaman & akan dikirim ke pembersihan.
Sayang kelanjutannya gk diteruskan oleh penerbut bhs indonesianya...
Setelah sekian lama menunda membaca ini, akhirnya tersentuh juga. Bagusss ternyata.
Di masa depan dimana udara sdh tdk layak dihirup manusia tinggal di bangunan ratusan lantai di bawah tanah, disebut silo. Namun pengetahuan ini hanya untuk kalangan tertentu saja, untuk org2 biasa yg hidup di silo hanya mengetahui dunia mereka saja. Ketika ada yg mempertanyakan hal2 yg tdk seharusnya diketahui, mereka menjadi ancaman & akan dikirim ke pembersihan.
Sayang kelanjutannya gk diteruskan oleh penerbut bhs indonesianya...
The Inmate mengikuti Brooke Sullivan, seorang perawat praktik yang kembali ke kampung halamannya dan bekerja di penjara dengan keamanan maksimum. Di sana, dia bertemu kembali dengan mantan pacarnya, Shane Nelson, yang dipenjara seumur hidup atas serangkaian pembunuhan brutal—kejahatan yang kesaksiannya membantu menghukumnya.
Buku ini agak berbeda dengan buku2 Freida yang aku baca sebelumnya. Aku merasa Brooke ini terlalu naif dan mudah untuk dimanipulasi. Menuju ke tengah buku ada beberapa elemen plot kurang masuk akal. Pengungkapan di bab akhir pun rasanya semua kebetulan dan perencanaan yang eksekusinya terlalu mudah.
Namun jika kalian penggemar Freida, buku ini tetap layak untuk dibaca.
The Inmate mengikuti Brooke Sullivan, seorang perawat praktik yang kembali ke kampung halamannya dan bekerja di penjara dengan keamanan maksimum. Di sana, dia bertemu kembali dengan mantan pacarnya, Shane Nelson, yang dipenjara seumur hidup atas serangkaian pembunuhan brutal—kejahatan yang kesaksiannya membantu menghukumnya.
Buku ini agak berbeda dengan buku2 Freida yang aku baca sebelumnya. Aku merasa Brooke ini terlalu naif dan mudah untuk dimanipulasi. Menuju ke tengah buku ada beberapa elemen plot kurang masuk akal. Pengungkapan di bab akhir pun rasanya semua kebetulan dan perencanaan yang eksekusinya terlalu mudah.
Namun jika kalian penggemar Freida, buku ini tetap layak untuk dibaca.
Stone Maidens
Buku ini mengikuti perjalanan agen FBI Christine Prusik, seorang ahli forensik antropologi, saat ia menyelidiki serangkaian pembunuhan di Indiana. Para korban ditemukan dengan ukiran misterius di leher mereka, sebuah petunjuk yang mengarah ke praktik kuno. Praktik ini mengingatkan Christine akan trauma masa lalunya, yang meninggalkan bekas luka, fisik & psikologis.
Bagi penggemar thriller police procedural dan seri Criminal Minds seperti aku, buku ini sangat menarik dan mendapat perhatian penuh dariku. Mungkin bagi yang tahu persis bagaimana detil forensik antropologi dan police procedural bisa saja beranggapan ini kurang riset, namun untukku orang awam aku cukup menikmati novel ini.
Plot twist menjelang akhir cerita agak umum ditemukan di seri-seri Police Procedural TV, namun buat aku yang penasaran dengan akhir perburuan serial killer ini, cukup membuatku ketagihan. Aku sangat merekomendasikan ini bagi penggemar thriller kriminal & police procedural.
Buku ini mengikuti perjalanan agen FBI Christine Prusik, seorang ahli forensik antropologi, saat ia menyelidiki serangkaian pembunuhan di Indiana. Para korban ditemukan dengan ukiran misterius di leher mereka, sebuah petunjuk yang mengarah ke praktik kuno. Praktik ini mengingatkan Christine akan trauma masa lalunya, yang meninggalkan bekas luka, fisik & psikologis.
Bagi penggemar thriller police procedural dan seri Criminal Minds seperti aku, buku ini sangat menarik dan mendapat perhatian penuh dariku. Mungkin bagi yang tahu persis bagaimana detil forensik antropologi dan police procedural bisa saja beranggapan ini kurang riset, namun untukku orang awam aku cukup menikmati novel ini.
Plot twist menjelang akhir cerita agak umum ditemukan di seri-seri Police Procedural TV, namun buat aku yang penasaran dengan akhir perburuan serial killer ini, cukup membuatku ketagihan. Aku sangat merekomendasikan ini bagi penggemar thriller kriminal & police procedural.
Signa Farrow, berumur sembilan belas tahun dan telah menjadi yatim piatu sejak bayi. Signa tampaknya tidak bisa mati, meskipun sering bersentuhan dengan kematian sejak kecil.
Dia dibesarkan oleh beberapa wali, semua walinya menemui ajal yang tidak terduga. Kerabat terakhir yang tersisa adalah keluarga Hawthorne, keluarga eksentrik yang tinggal Thorn Grove.
Kepala keluarga Hawthorne, Elijah, kehilangan istrinya, Lilian di sebuah pesta yang melibatkan minuman. Putra sulungnya Percy berjuang untuk mengembalikan reputasi keluarganya yang semakin merosot. Putrinya Blythe, menderita sakit misterius yang sama yang merenggut ibunya. Ketika roh Lilian menemui Signa dan mengatakan bahwa dia diracun, Signa menyadari bahwa Blythe akan menjadi korban berikutnya.
Dengan bantuan makhluk gaib bernama Death (Kematian), Signa harus mengungkap kebenaran sambil menghadapi takdirnya.
Permulaan kisah ini sangat menjanjikan, agak tidak biasa idenya. Namun semakin menuju ke belakang, semakin terasa kurang klik buatku. Untuk teman-teman yang menyukai romantasy, mungkin akan cocok dengan buku ini.
Signa Farrow, berumur sembilan belas tahun dan telah menjadi yatim piatu sejak bayi. Signa tampaknya tidak bisa mati, meskipun sering bersentuhan dengan kematian sejak kecil.
Dia dibesarkan oleh beberapa wali, semua walinya menemui ajal yang tidak terduga. Kerabat terakhir yang tersisa adalah keluarga Hawthorne, keluarga eksentrik yang tinggal Thorn Grove.
Kepala keluarga Hawthorne, Elijah, kehilangan istrinya, Lilian di sebuah pesta yang melibatkan minuman. Putra sulungnya Percy berjuang untuk mengembalikan reputasi keluarganya yang semakin merosot. Putrinya Blythe, menderita sakit misterius yang sama yang merenggut ibunya. Ketika roh Lilian menemui Signa dan mengatakan bahwa dia diracun, Signa menyadari bahwa Blythe akan menjadi korban berikutnya.
Dengan bantuan makhluk gaib bernama Death (Kematian), Signa harus mengungkap kebenaran sambil menghadapi takdirnya.
Permulaan kisah ini sangat menjanjikan, agak tidak biasa idenya. Namun semakin menuju ke belakang, semakin terasa kurang klik buatku. Untuk teman-teman yang menyukai romantasy, mungkin akan cocok dengan buku ini.
Signa Farrow, berumur sembilan belas tahun dan telah menjadi yatim piatu sejak bayi. Signa tampaknya tidak bisa mati, meskipun sering bersentuhan dengan kematian sejak kecil.
Dia dibesarkan oleh beberapa wali, semua walinya menemui ajal yang tidak terduga. Kerabat terakhir yang tersisa adalah keluarga Hawthorne, keluarga eksentrik yang tinggal Thorn Grove.
Kepala keluarga Hawthorne, Elijah, kehilangan istrinya, Lilian di sebuah pesta yang melibatkan minuman. Putra sulungnya Percy berjuang untuk mengembalikan reputasi keluarganya yang semakin merosot. Putrinya Blythe, menderita sakit misterius yang sama yang merenggut ibunya. Ketika roh Lilian menemui Signa dan mengatakan bahwa dia diracun, Signa menyadari bahwa Blythe akan menjadi korban berikutnya.
Dengan bantuan makhluk gaib bernama Death (Kematian), Signa harus mengungkap kebenaran sambil menghadapi takdirnya.
Permulaan kisah ini sangat menjanjikan, agak tidak biasa idenya. Namun semakin menuju ke belakang, semakin terasa kurang klik buatku. Untuk teman-teman yang menyukai romantasy, mungkin akan cocok dengan buku ini.
Signa Farrow, berumur sembilan belas tahun dan telah menjadi yatim piatu sejak bayi. Signa tampaknya tidak bisa mati, meskipun sering bersentuhan dengan kematian sejak kecil.
Dia dibesarkan oleh beberapa wali, semua walinya menemui ajal yang tidak terduga. Kerabat terakhir yang tersisa adalah keluarga Hawthorne, keluarga eksentrik yang tinggal Thorn Grove.
Kepala keluarga Hawthorne, Elijah, kehilangan istrinya, Lilian di sebuah pesta yang melibatkan minuman. Putra sulungnya Percy berjuang untuk mengembalikan reputasi keluarganya yang semakin merosot. Putrinya Blythe, menderita sakit misterius yang sama yang merenggut ibunya. Ketika roh Lilian menemui Signa dan mengatakan bahwa dia diracun, Signa menyadari bahwa Blythe akan menjadi korban berikutnya.
Dengan bantuan makhluk gaib bernama Death (Kematian), Signa harus mengungkap kebenaran sambil menghadapi takdirnya.
Permulaan kisah ini sangat menjanjikan, agak tidak biasa idenya. Namun semakin menuju ke belakang, semakin terasa kurang klik buatku. Untuk teman-teman yang menyukai romantasy, mungkin akan cocok dengan buku ini.
Never Lie mengikuti pasangan pengantin baru, Tricia dan Ethan, yang terjebak dalam badai salju saat mengunjungi sebuah rumah terpencil yang pernah dimiliki oleh Dr. Adrienne Hale, seorang psikiater terkenal yang menghilang secara misterius beberapa tahun sebelumnya. Selama terjebak di rumah tersebut, Tricia menemukan rekaman sesi terapi Dr. Hale dengan pasien-pasiennya, yang mengungkap rahasia mengejutkan.
Buku kelima Freida yang kubaca dan sejauh ini, menurutku ini yang paling bagus. Masih dengan ciri khasnya, bab-bab pendek yang mudah diikuti, misdirection dari awal buku, dengan plot twist yang sangat tidak terduga. Penyelesaiannya menurutku agak kurang memuaskan, dengan pengungkapan yang tidak terduga tadi.
Aku merekomendasikan novel ini untuk penggemar thriller & misteri.
Never Lie mengikuti pasangan pengantin baru, Tricia dan Ethan, yang terjebak dalam badai salju saat mengunjungi sebuah rumah terpencil yang pernah dimiliki oleh Dr. Adrienne Hale, seorang psikiater terkenal yang menghilang secara misterius beberapa tahun sebelumnya. Selama terjebak di rumah tersebut, Tricia menemukan rekaman sesi terapi Dr. Hale dengan pasien-pasiennya, yang mengungkap rahasia mengejutkan.
Buku kelima Freida yang kubaca dan sejauh ini, menurutku ini yang paling bagus. Masih dengan ciri khasnya, bab-bab pendek yang mudah diikuti, misdirection dari awal buku, dengan plot twist yang sangat tidak terduga. Penyelesaiannya menurutku agak kurang memuaskan, dengan pengungkapan yang tidak terduga tadi.
Aku merekomendasikan novel ini untuk penggemar thriller & misteri.
Berlatar belakang kerusuhan rasial di Kuala Lumpur pada tahun 1969, cerita ini menceritakan Melati Ahmad, seorang remaja Melayu yang berjuang melawan OCD (gangguan obsesif-kompulsif) yang digambarkan sebagai "jin" yang menghantui pikirannya.
Keinginannya untuk menemukan ibunya di tengah kekacauan, sambil melawan OCD-nya, mengajak pembaca ikut mengalami perjalanan emosional Melati. Karakter pendukung, seperti Vincent, juga memberikan dinamika hubungan yang menyentuh.
Novel ini menghidupkan suasana kacau kerusuhan rasial, menunjukkan ketegangan antara komunitas Melayu dan Tionghoa. Oleh penulis, pembaca diajak memahami dampak tragedi ini pada kehidupan individu.
Hanna Alkaf menggunakan bahasa yang lugas tetapi penuh makna. Dia juga menyisipkan unsur budaya Melayu dengan cermat, memperkaya cerita dengan identitas lokal.
Cerita fiksi sejarah ini cukup berhubungan dengan kita orang Indonesia yang terdiri dari ras Melayu & Tionghoa. Aku merekomendasikan novel ini untuk penggemar fiksi sejarah.
Berlatar belakang kerusuhan rasial di Kuala Lumpur pada tahun 1969, cerita ini menceritakan Melati Ahmad, seorang remaja Melayu yang berjuang melawan OCD (gangguan obsesif-kompulsif) yang digambarkan sebagai "jin" yang menghantui pikirannya.
Keinginannya untuk menemukan ibunya di tengah kekacauan, sambil melawan OCD-nya, mengajak pembaca ikut mengalami perjalanan emosional Melati. Karakter pendukung, seperti Vincent, juga memberikan dinamika hubungan yang menyentuh.
Novel ini menghidupkan suasana kacau kerusuhan rasial, menunjukkan ketegangan antara komunitas Melayu dan Tionghoa. Oleh penulis, pembaca diajak memahami dampak tragedi ini pada kehidupan individu.
Hanna Alkaf menggunakan bahasa yang lugas tetapi penuh makna. Dia juga menyisipkan unsur budaya Melayu dengan cermat, memperkaya cerita dengan identitas lokal.
Cerita fiksi sejarah ini cukup berhubungan dengan kita orang Indonesia yang terdiri dari ras Melayu & Tionghoa. Aku merekomendasikan novel ini untuk penggemar fiksi sejarah.
Sepuluh tahun pernikahan yang terancam berakhir. Sepuluh tahun penuh rahasia yang terancam muncul ke permukaan.
Satu akhir pekan untuk memperbaiki. Kapel terpencil. Tak ada listrik. Tak ada sinyal. Badai salju membekukan. Dan, sepasang suami istri yang berharap mendapatkan kembali percik romansa yang telah mati.
Rock Paper Scissors dipromosikan sebagai novel thriller psikologis, namun buatku ini lebih seperti general fiction. Menceritakan pasangan suami istri, Adam dan Amelia Wright, yang menjalani pernikahan yang tampaknya berada di ambang kehancuran. Mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah gereja terpencil yang diubah menjadi penginapan di dataran tinggi Skotlandia, dengan harapan memperbaiki hubungan mereka. Namun, perjalanan ini justru mengungkapkan rahasia-rahasia kelam yang selama ini tersembunyi.
Cerita ini disampaikan melalui sudut pandang bergantian antara Adam dan Amelia, serta melalui surat-surat yang ditulis oleh istri Adam setiap tahun pada ulang tahun pernikahan mereka. Surat-surat ini menjadi elemen penting dalam membangun misteri cerita. Plot twist di bagian akhir akan membuat pembaca mempertanyakan segalanya tentang karakter dan hubungan mereka.
Sepuluh tahun pernikahan yang terancam berakhir. Sepuluh tahun penuh rahasia yang terancam muncul ke permukaan.
Satu akhir pekan untuk memperbaiki. Kapel terpencil. Tak ada listrik. Tak ada sinyal. Badai salju membekukan. Dan, sepasang suami istri yang berharap mendapatkan kembali percik romansa yang telah mati.
Rock Paper Scissors dipromosikan sebagai novel thriller psikologis, namun buatku ini lebih seperti general fiction. Menceritakan pasangan suami istri, Adam dan Amelia Wright, yang menjalani pernikahan yang tampaknya berada di ambang kehancuran. Mereka memutuskan untuk pergi ke sebuah gereja terpencil yang diubah menjadi penginapan di dataran tinggi Skotlandia, dengan harapan memperbaiki hubungan mereka. Namun, perjalanan ini justru mengungkapkan rahasia-rahasia kelam yang selama ini tersembunyi.
Cerita ini disampaikan melalui sudut pandang bergantian antara Adam dan Amelia, serta melalui surat-surat yang ditulis oleh istri Adam setiap tahun pada ulang tahun pernikahan mereka. Surat-surat ini menjadi elemen penting dalam membangun misteri cerita. Plot twist di bagian akhir akan membuat pembaca mempertanyakan segalanya tentang karakter dan hubungan mereka.
Ini adalah novel fantasi debut YA yang menggabungkan unsur balas dendam, romansa, dan sihir gelap dalam dunia yang terinspirasi dari budaya Pakistan. Ceritanya tentang Dania, seorang anak dari pembuat senjata yang dikhianati dan dipenjara secara tidak adil.
Takdir mempertemukan Dania dengan Noor di penjara. Bersama mereka berhasil melarikan diri dari penjara untuk membalas dendam pada orang-orang yang mengkhianatinya. Untuk Dania, termasuk mantan kekasihnya, Mazin.
Premisnya cukup menarik, karenanya aku mencoba membaca novel debut ini. Kurasa untuk penggemar fantasi boleh memberi novel debut ini kesempatan.
Ini adalah novel fantasi debut YA yang menggabungkan unsur balas dendam, romansa, dan sihir gelap dalam dunia yang terinspirasi dari budaya Pakistan. Ceritanya tentang Dania, seorang anak dari pembuat senjata yang dikhianati dan dipenjara secara tidak adil.
Takdir mempertemukan Dania dengan Noor di penjara. Bersama mereka berhasil melarikan diri dari penjara untuk membalas dendam pada orang-orang yang mengkhianatinya. Untuk Dania, termasuk mantan kekasihnya, Mazin.
Premisnya cukup menarik, karenanya aku mencoba membaca novel debut ini. Kurasa untuk penggemar fantasi boleh memberi novel debut ini kesempatan.
Slow Dance menceritakan kisah dua sahabat masa kecil, Shiloh dan Cary, yang kembali bertemu setelah bertahun-tahun terpisah. Mereka adalah sahabat sewaktu SMA. Mereka berencana keluar dari Omaha, Shiloh akan kuliah dan menjadi aktris, sedang Cary akan masuk Akademi Angkatan Laut. Mereka berjanji akan bersahabat selamanya.
Kini Shiloh berusia 33 tahun, pernah menikah dan kini bercerai dengan 2 anak. Shiloh kembali tinggal di rumah masa kecilnya di Omaha.
Shiloh dan Cary adalah karakter-karakter yang relatable untukku. Kisah ini membawaku kembali ke masa muda dan mengenang kembali persahabatan yang pernah kumiliki.
Perpaduan trope friends-to-lovers dan kesempatan kedua yang berkembang perlahan-lahan ini sangat menyentuh hati.
Karakteristik Rainbow Rowell yaitu menciptakan dialog yang natural dan humor. Gaya penulisannya yang ringan membuat novel ini mudah dinikmati.
Belum 5 bintang karena di beberapa dialog Shiloh dan Cary lebih seperti remaja daripada orang dewasa yg bertemu kembali. Selain itu hampir 400 halaman agak terlalu panjang untuk romance menurutku. Aku tetap merekomendasikan novel ini untuk penyuka romance ringan.
Slow Dance menceritakan kisah dua sahabat masa kecil, Shiloh dan Cary, yang kembali bertemu setelah bertahun-tahun terpisah. Mereka adalah sahabat sewaktu SMA. Mereka berencana keluar dari Omaha, Shiloh akan kuliah dan menjadi aktris, sedang Cary akan masuk Akademi Angkatan Laut. Mereka berjanji akan bersahabat selamanya.
Kini Shiloh berusia 33 tahun, pernah menikah dan kini bercerai dengan 2 anak. Shiloh kembali tinggal di rumah masa kecilnya di Omaha.
Shiloh dan Cary adalah karakter-karakter yang relatable untukku. Kisah ini membawaku kembali ke masa muda dan mengenang kembali persahabatan yang pernah kumiliki.
Perpaduan trope friends-to-lovers dan kesempatan kedua yang berkembang perlahan-lahan ini sangat menyentuh hati.
Karakteristik Rainbow Rowell yaitu menciptakan dialog yang natural dan humor. Gaya penulisannya yang ringan membuat novel ini mudah dinikmati.
Belum 5 bintang karena di beberapa dialog Shiloh dan Cary lebih seperti remaja daripada orang dewasa yg bertemu kembali. Selain itu hampir 400 halaman agak terlalu panjang untuk romance menurutku. Aku tetap merekomendasikan novel ini untuk penyuka romance ringan.