Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik. Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini. Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua. Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun… daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggut kan dari tangkai pohonnya. Tania dan Dede adalah saudara yang tinggal bersama ibunya dalam kesederhanaan. Kemudian mereka bertemu dengan Danar, seorang karyawan dan juga penulis buku anak-anak. Danar begitu baik dan membantu keluarga Tania. Suatu ketika ibu Tania sakit-sakitan. Ternyata ibunya menderita kanker stadium 4 dan meninggal dunia. Lalu Tania dan Dede hidup bersama Danar di rumahnya. Mereka hidup bahagia. Sebelumnya Tania telah mengikuti tes beasiswa luar negeri di Singapura. Dan dia diterima. Setelah lulus sekolah dasar Tania langsung ke Singapura, dia tinggal di asrama. Dia menjadi anak yang berprestasi. Setelah SMP dia juga melanjutkan ke SMA. Ternyata Tania dan Danar menyimpan rasa. Namun Danar sadar bahwa Tania terlalu muda untuk dirinya. Terus ia mencari wanita lain yang bernama Ratna dan menikahinya. Namun kehidupan mereka kurang bahagia. Dan Ratna menceritakan kejadian itu kepada Tania. Lalu Tania menanyakan hal itu pada Danar. Ternyata Danar mengakui kalau dia suka pada Tania. Namun Tania sadar bahwa Danar telah menikah dan istrinya telah mengandung 4 bulan. Tania meminta Danar untuk kembali pada istrinya sedangkan Tania kembali ke Singapura dan sepertinya tidak akan kembali. Daftar Isi Pukul 20.00: Saat Semuanya Berawal Pukul 20.15: Pertama Kali Aku Mengenal Pukul 20.21: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin Pukul 20.26: Setelah Ibu Pergi Pukul 20.32: Sweet Seventeen yang Indah Pukul 20.37: Liontin Seribu Pertanyaan Pukul 20.45: Izinkan Aku Menangis Demi Dia Pukul 20.50: Hari-hari Menyakitkan! Pukul 21.00: Hidup Terus Berlanjut, dalam Bentuk Apa Pun Pukul 21.02: Masa-Masa Berdamai! Pukul 21.06: Pulang! Pukul 21.10: Potongan Teka-Teki yang Pertama Pukul 21.15: Semuanya Berubah Teramat Cepat Pukul 21.17: Ketika Semua Potongan Lengkap Pukul 09.00 (Keesokan Pagi): Kembali
Reviews with the most likes.
There are no reviews for this book. Add yours and it'll show up right here!