Momennya lagi pas banget, pikir gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gue bilang ke Ina kalau gue sangat menikmati malam ini. “Tau gak sih, Na,” kata gue sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara. “Gue seneng banget hari ini.” “Seneng kenapa?” tanya Ina. “Seneng, soalnya,” gue berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas, memasang mata nanar, berkata dengan sungguh-sungguh, “Seneng… soalnya… hari ini akhirnya… gue bisa pergi sama—” “AWAS!!!!” jerit Ina memecahkan suasana. BRAK! Mobil gue naik ke atas trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit, “Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!” “AAAAAAAAHHHH!” jerit gue kayak cewek disetrum. Lalu gue ngerem dengan kencang, Ina teriak lepas. Suasana chaos. *** Marmut Merah Jambu adalah kumpulan tulisan komedi Raditya Dika. Sebagian besar dari tiga belas tulisan ngawur di dalamnya adalah pengalaman dan observasi Radit dalam menjalani hal paling absurd di dunia: jatuh cinta. Buku persembahan penerbit Bukune #Bukune
Reviews with the most likes.
There are no reviews for this book. Add yours and it'll show up right here!