Ratings1
Average rating5
Sekali-sekali buat review Bahasa Indonesia, karena banyak yang bilang tidak mengerti apa yang terjadi dalam buku ini, terutama di bagian akhir. Siapa tahu ada yang merasa terbantu sama review ini.
Sebenarnya, judul buku ini punya dua arti. Yang pertama, kesunyian mencekam yang dirasakan Miyuki saat dia terjebak di badai salju dan hampir terkubur. Kesunyian yang sepertinya bisa dirasakan di seluruh penjuru pulau yang bersalju. Lalu yang kedua, silence dalam artian diam / bungkam. Makna yang kedua inilah yang berkaitan erat dengan Yuki-no-Shima dan Shimatama-san. Pernah dengar kalau para dewa-dewi hidup melalui orang-orang yang memuja mereka? Itulah yang terjadi di Yuki-no-Shima. Para penduduk pulau ini menyimpan banyak rahasia, terutama yang menyangkut para wanita yang lahir di pulau, meninggalkannya untuk hidup di kota, lalu terjebak dalam hubungan asmara dengan laki-laki yang tidak beres. Termasuk Miyuki. Semua penduduk pulau secara kompak bungkam supaya rahasia-rahasia ini tetap tersimpan.
Apa yang terjadi pada Miyuki, sebelumnya sudah pernah terjadi juga pada Tomoko. Memang susah untuk mengakhiri hubungan toxic kalau korbannya tidak mau putus dan bucinnya kelewatan, tapi saat mereka akhirnya berhasil keluar dari sana, seiring waktu mereka akan sadar kalau mereka lebih bahagia tanpa pasangan seperti itu. Di bab terakhir, sudut pandang tiba-tiba pindah ke Yayoi karena dialah wanita kelahiran Yuki-no-Shima yang menjadi korban hubungan toxic berikutnya... dan apa yang dialami Tomoko dan Miyuki, akan terjadi lagi pada Yayoi. Setelah itu mungkin Fuuka, karena Fuuka juga punya kekaguman pada kehidupan di kota.
Pada akhirnya, siapa yang mengusulkan mengundang pacar Yayoi ke pulau? Iya, Miyuki. Dia juga yang menekankan kalau harus saat musim dingin. Setelah melalui apa yang terjadi di buku ini, Miyuki juga menjadi bagian dari pulau kelahirannya dalam artian itu. It's an endless cycle, and it's extremely creepy. Mungkin tidak ada plot twist yang besar, tapi tidak semua cerita butuh plot twist.
Lalu mengenai apa yang terjadi pada Toshiaki... Tahu kan benda apa yang nggak akan membusuk di suhu rendah? Apalagi kalau beku. Seperti para pendaki kurang beruntung di Mt. Everest yang masih utuh walau sudah puluhan tahun ada disana.